Pantai Santolo
Laut Biru, Pasir Putih, Cerita Indah Menanti
Pantai Santolo adalah salah satu destinasi pantai paling terkenal di Garut Selatan, Jawa Barat. Terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, pantai ini menjadi pilihan favorit wisatawan lokal maupun luar daerah karena keindahan alamnya yang memikat dan suasana yang ramah. Asalnya, pantai ini dikenal dengan nama Pantai Cilauteureun, yang berarti "tempat berhentinya air laut". Namun, karena kesulitan dalam melafalkan nama tersebut, orang Eropa bernama Koopman pada masa kolonial menyebutnya "Zantolo". Nama ini kemudian disempurnakan menjadi "Santolo" dan lebih dikenal hingga saat ini.
Begitu sampai di sana, kamu akan disambut oleh hamparan pasir putih yang luas dan lembut, serta ombak khas pantai selatan yang bergulung-gulung di atas lautan biru jernih. Angin laut bertiup lembut, menciptakan suasana yang tenang dan menyegarkan.
Salah satu daya tarik unik Pantai Santolo adalah Pulau Santolo, sebuah pulau kecil yang bisa dijangkau dengan perahu nelayan dengan biaya Rp. 20.000 pergi pulang. Di pulau ini terdapat dermaga tua peninggalan masa kolonial Belanda yang dibangun tahun 1913. Dermaga tua ini dulu digunakan untuk mendistribukasi hasil alam seperti rempah-rempah, Kina, Teh dan karet. Bahkan dulu Belanda pernah mendirikan Pabrik Karet disana karena Garut Selatan mempunyai 16.000 hektar lahan perkebunan Karet. Benteng Tua itu sekarang sudah tidak utuh lagi, beberapa bagian sudah runtuh. Wisatawan masih menjadikan Dermaga Tua di Pulau Santolo ini sebagai Spot Foto yang menarik. Di Pulau Santolo ini juga masih terdapat hutan pantai yang masih mistis, bahkan sering terlihat sekumpulan monyet-monyet liar yang menghuni pulau tersebut. Disini juga terdapat Mercusuar peninggalan Belanda yang berfungsi sebagain Panduan Navigasi bagi kapal-kapal yang melintasi Perairan Garut Selatan ini. Pulau Santolo secara administratif berbeda dengan Pantai Santolo. Pulau Santolo ini termasuk ke Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk, kalau Pantai Santolo seperti sudah dijelaskan diatas, termasuk ke Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet.


Di Wilayah Santolo ini juga terdapat Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut, yang sebelumnya dikenal sebagai LAPAN dan kini menjadi bagian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Fasilitas ini memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi kedirgantaraan dan pengamatan atmosfer di Indonesia, serta mendukung berbagai kegiatan riset dan inovasi nasional
Di Wilayah Santolo ini juga terdapat Landasan Terbang yang berada antara Pantai Santolo dan Karang Papak, Landasan Udara TNI AU Cikelet ini sering dipakai untuk pelatihan TNI AU, karena sebagian besar Wilayah Santolo merupakan termasuk Wilayah Militer yang dimiliki TNI AU yang dijadikan tempat Latihan Pertahanan Pangkalan oleh Lanud Husen Sastranegara di POS TNI AU Cikelet yang berfungsi sebagai pos pengamanan dan dukungan operasional di wilayah tersebut. Pos ini aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk latihan pertahanan pangkalan dan kerja sama dengan instansi lain. Keberadaan fasilitas militer di Santolo menunjukkan peran strategis wilayah ini dalam mendukung operasi pertahanan dan keamanan nasional, serta kontribusinya dalam pengembangan daerah melalui kerja sama dengan pemerintah setempat.
Selain fungsi militernya, terdapat wacana pengembangan landasan pacu pesawat di Garut untuk mendukung pariwisata, seperti yang diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2025-2030, Dedi Mulyadi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas ke destinasi wisata di Garut Selatan.


Tiket masuk ke Pantai Santolo bervariasi tergantung hari kunjungan, yaitu sebesar Rp10.000 per orang pada hari biasa (Senin–Jumat), Rp15.000 pada akhir pekan (Sabtu–Minggu), dan Rp20.000 saat hari libur nasional. Pengunjung juga dikenakan biaya parkir, yaitu Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil. Harga dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga disarankan membawa uang tunai yang cukup dan meminta tiket resmi saat pembayaran.
Pantai Santolo dilengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan pengunjung, seperti area parkir yang luas, warung makan yang menyajikan hidangan laut segar, penyewaan perahu nelayan untuk menyusuri laut atau menyeberang ke pulau kecil, penginapan dengan berbagai pilihan harga dan fasilitas, serta toilet umum dan tempat istirahat. Fasilitas ini membuat Pantai Santolo menjadi destinasi wisata yang ramah bagi keluarga maupun wisatawan individu.
Pantai Santolo dapat diakses melalui berbagai rute, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Dari Bandung, pengunjung bisa mengambil jalur melalui Ciwidey–Cisewu–Bungbulang atau Rancabali–Naringgul–Cidaun–Rancabuaya menuju Pameungpeuk, lalu ke Santolo. Dari Tasikmalaya, rute menuju Cipatujah–Bangbayang–Cibalong–Pameungpeuk juga populer. Bagi pengguna transportasi umum, tersedia angkutan elf dari Terminal Guntur Garut ke Pameungpeuk dengan tarif sekitar Rp30.000–Rp40.000, dilanjutkan dengan ojek lokal menuju pantai. Meskipun jalurnya menantang dengan tikungan tajam dan jalan menurun, perjalanan ini menyuguhkan panorama alam yang indah, menjadikan Pantai Santolo sebagai destinasi favorit wisata bahari di Garut Selatan.
(Photo : Ujang Syarief/garutselatan.com)
(Photo : Ujang Syarief/garutselatan.com)
Pantai Santolo
"Santolo: Destinasi Bahari yang Mempesona"